Senin, 27 Desember 2010

CINTA BEDA AGAMA




hai akademia kali ini CHINCHILIA bakalan bahas masalah cinta beda agama sepecial buat akademia hanya di 107,7 REM FM
Waktu pacaran di umur belasan tahun, hal ini bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan apalagi diributkan, toh janjinya “aku akan ikut kemana pun kau pergi”. Tapi ketika sudah berumur duapuluhan, akademia  mulai berpikir mengenai perbedaan ini.
akademia  sudah melihat pasangan sebagai sesorang yang sempurna di mata akademia . Penampilannya ok, sifatnya pun cukup penyabar untuk mengahadapi dirimu yang mempunyai emosi labil, urusan fulus gak ada masalah pula. Tapi ada satu hal lagi yang patut dipikirkan masak-masak sebelum akademia  meyakini dia sebagai seseorang yang akan menggandeng akademia  di pelaminan, yaitu agama. Apakah dia mempunyai keyakinan agama yang sama dengan akademia ? Seperti yang kita tahu, di Indonesia cukup banyak agama yang diakui; Hindu, Budha, Katolik, Islam dan Kristen. Apa yang akan terjadi kalau akademia  dan pasangan berbeda agama?



Sekarang ini, banyak sekali fenomena jatuh cinta kepada seseorang yang beda agama alias beda keyakinan. kenapa saya bilang fenomena? soalnya, skg ini banyak sekali kalangan selebritis yang meman menikah dgn orang yang beda keyakinan dengan dirinya. Nah, karena para seleb itu public figur maka pernikahan beda agama ini dianggap sesuatu yang wajar di masyarakat kita yang memang beragam ini. Lantas bagaimana dengan pemerintah? saya rasa pemerintah belum merasa seperti itu. Buktinya, pernikahan beda agama tidak bisa dicatatkan di catatan sipil. Artinya, orang yang beda agama tidak boleh terikat di sebuah lembaga pernikahan.bahkan sekarang pacaran beda agamapun sudah banyak di soroti.

Kalo saya sih ga masalah sama orang2 yang pacaran or menikah dengan orang yang beda keyakinan. Itu pilihan, dan sudah masuk ke private  (tidak boleh dicampuri). Tapi, yg jadi masalah adalah kalo orang yang jatuh cintanya itu ragu2. Mereka sebetulnya tidak mau memiliki pasangan yang beda keyakinan, tapi mereka jatuh cinta sama orang yang beda keyakinan. Jadi, mo putus tapi dah terlanjur sayang. Kalo ga putus, gimana dooonggggg. Fuihhhh... bingung deeehhhh.


Menurut saya kalo dah terlanjur cinta sama sso yang beda agama, kita harus bisa mengambil keputusan dan berkomitmen dengan keputusan itu. Muara sebuah hubungan itu pernikahan. Jadi, putuskan kita mau menikah dengan dia atau tidak (untuk yg sudah berusia pantas menikah). Kalau kira-kira hub itu tidak bisa ke mana-mana karena tidak bisa hidup dengan suami/istri atau pacar yang beda agama, ya putuskan saja biarpun sayang banget. Percuma dan buang2 waktu kalau diteruskan. jangan ditengah jalan karena rasa kangen yang membludak lantas ketemuan or telp2an lagi. Memang sulit melupakan sso yang kita cintai. Memang sakit rasanya. Tapi, itulah risiko dari keputusan kita. Nikmatin aja rasa sakitnya dan berkomitmen pada keputusan.

Tapi, kalo kita memang dah ngerasa ga bisa idup tanpa orang itu. Dan, kita yakin bahwa cinta yang dimiliki mampu melwan batasan yang ada. Ya sudah, pilihlah dia dengan segala risiko dan konsekuensinya. Risiko yang bisa timbul seperti peperangan dengan keluarga (biasanya ortu ga setuju), kita harus memiliki rasa pengertian dan toleransi yang berlebih, kita harus mau melaksanakan ibadah sendiri tanpa didampingi orang tercinta, pikirkan juga ( kalau sampai ke jenjang pernikahan) cara mendidik anak-anak, dll.

Jangan, berdiri di posisi abu-abu. Putus ga bisa, ga putus juga ga bisa. Putuskan satu pilihan dan terima pilihan itu dengan segala risiko dan konsekuensinya.






Jika kamu diantara orang-orang yang berpacaran dengan orang yang beda agama, ada baiknya kamu membaca tips-tips dibawah ini:
  • Tentukan seberapa dalam tingkat kereligiusan kamu. Jika kamu adalah seseorang yang cukup religius, kemungkinan kamu mengalami konflik besar dalam menjalani hubungan pacaran kamu. Kamu sangat sayang dengan pasangan kamu tapi kamu merasa pesimis akan menikahinya karena kamu punya mimpi membangun keluarga yang sangat religius. Keadaan ini bisa sangat memberatkan suatu hubungan, karena kamu jadi maju-mundur dalam membangun hubungan yang baik dengan pasanganmu.
  • Renungkan pandangan orang tua kamu dan pasanganmu terhadap hubungan intim yang terjalin antar agama. Jika orang tua kamu termasuk orang yang terbuka dengan perkawinan beda agama, maka kamu bisa bernafas lega. Namun jika sebaliknya, kamu dalam masalah besar. Pasangan yang tidak disetujui orang tua biasanya menjalin hubungan dengan diam-diam alias backstreet. Backstreet bukan saja melelahkan tapi juga membuat hubungan kamu dan orang tuamu merenggang karena kamu pastinya akan banyak menutup-nutupi dan beralasan jika ingin kencan dengan pasanganmu.
  • Renungkan bagaimana penghayatanmu tentang relasimu dengan keluarga. Apakah kamu tipe orang yang mau menentang perintah orang tua? Apakah kamu menginginkan pernikahan yang direstui orang tua? Bagaimana perasaanmu jika kamu menentang permintaan dari orang tua? Bagaimana perasaanmu saat kamu mengecewakan mereka? Jika kamu merasa dapat mengatasi semua perasaan negatif yang akan muncul, maka kamu masih dapat memperjuangkan hubungan ini. Jika tidak, ada baiknya kamu kembali mengevaluasi hubungan kamu sehingga keruwetan masalah ini tidak semakin lama dan melebar.
  • Selanjutnya, kamu harus berempati terhadap pasangan kamu yang sama dag-dig-dugnya dengan kamu. Saran saya, jangan pusing sendiri dengan masalah ini. Meskipun ini merupakan masalah internal keluarga kamu, pasangan kamu pantas untuk diberitahu bagaimana keadaan hubungan kalian sehingga dia tau dimana posisinya. Keadaan serba tidak tau menimbulkan perasaan frustrasi pada pasangan kamu yang tentu saja dapat memperkeruh masalah. Disaat-saat seperti inilah kalian harus menjadi sebuah tim yang mengatur taktik dan mengambil segala keputusan bersama.
  • Renungkanlah bagaimana keadaan hubungan kamu. Apakah ada masalah lain yang muncul selain dari isu agama? Masalah beda agama yang cukup besar punya kemungkinan besar untuk menutupi masalah-masalah lain yang bisa mempengaruhi kelangsungan cerita cinta kamu.
  • Ingatlah jika kamu tidak harus dan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Saat ada dua kepentingan bertentangan, kemungkinan ada salah satu pihak yang dimenangkan dan satu dikalahkan. Ambillah keputusan yang paling sesuai dengan apa yang kamu inginkan, karena biar bagaimanapun, hidup ini adalah hidupmu dan semua pilihan beserta konsekuensi masing-masing ada ditangan kamu.
  • Jika akhirnya kamu memilih untuk bertahan, bersiap-siaplah untuk menguras banyak energi untuk membuat hubungan kamu berhasil. Cinta memang pantas untuk diperjuangkan. Tapi jika kamu memilih untuk menyudahi hubungan kamu dan kembali ke ideologi agama dan keluarga, pastikan kamu menyudahi hubungan itu dengan baik dan dewasa. Apapun pilihan kamu, memilihlah dengan hati dan otak yang jernih dan bertanggung jawablah dengan pilihan hidup kamu.
Good Luck!!